Cukup banyak tulisan di blog – blog yang memperdebatkan masalah Maulid Nabi Muhammad SAW.
Jadi sebenarnya mana yang benar? Wallahualam... Jaman Nabi dulu, tidak ada namanya kaset, CD, apalagi komputer yang bisa menyimpan data hingga bertahun tahun lamanya. Semua informasi/pemahaman Islam yang kita dapatkan (selain melalui Al-quran Hadist) adalah melalui cara lisan dan turun temurun. Tentu saja jaman sekarang ini banyak yang sudah terdokumentasi di berbagai media simpan data.
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, ajaran beliau diwariskan kepada para sahabat. Demikian pula setelah para sahabat wafat, ajaran Nabi Muhammad SAW diturunkan kepada ulama – ulama yang lain. Ibarat diagram piramida, Nabi Muhammad SAW adalah puncak dari diagram tersebut sementara para sahabat dan ribuan ulama lainnya adalah cabang dari diagram tersebut. Jika informasi tersebut disampaikan secar lisan, yakinkah anda, orang ke seribu akan mendapatkan informasi seakurat orang yang kedua? Tentu saja perlu dipertanyakan keakuratan informasinya.
Ajaran Islam berbeda – beda?
Wajar tentunya, seperti saya kemukakan di atas, informasi/pehaman yang kita terima berasal dari sumber yang yang berbeda – beda.
- Ada yang sholat subuh dengan do’a qunut, ada yang tidak.
- Sholat jumat dengan adzan dua kali, ada juga yang cuma sekali...
- Sholat tarawih 8 x ada juga yang 20 x
- Dll, banyak sekali perbedaan.
Mana yang harus kita ikuti? Yang penting jangan tidak sholat!! Itu intinya... Apa yang anda dapatkan dari orang tua, Imam atau guru ngaji anda, amalkan dan jalankan! Tidak perlu menyalahkan amalan orang lain, jika tidak setuju dengan cara sholat orang lain ya, sudah... jangan ditiru.
Banyak jalan ke
Jadi bolehkah memperingati/merayakan Maulid Nabi? Terlepas dari setuju dan tidak setuju, saya lebih setuju jika hal tersebut tidak diperdebatkan.
| ||
Terima kasih telah berkunjung. Info: Daftar Satellite dan Channel bisa di lihat Update harga Receiver dan lainnya bisa dicek disini |
1 komentar:
seharusnya kita memakai ajaran islam yg hanya kita tau tp sebaiknya kita mencari di alqur an yg aslinya